Beberapa waktu lalu saya pergi ke Osaka untuk mengurus non-immigrant visa US karena saya ingin bertemu dengan bapak Obama berencana akan mengikuti sebuah conference di Philadelphia bulan Desember nanti. 'Masih bulan Desember, kenapa sudah mengurus visa dari sekarang?' Karena di website kedubes US sendiri disebutkan bahwa sebaiknya mulai mengurus visa setidaknya 3 bulan sebelum jadwal keberangkatan. Selain itu, ini juga untuk jaga-jaga semisal nanti visa saya ditolak, jadi saya bisa segera mencari alternatif negara lain untuk jalan-jalan conference. Menurut saya mengurus visa Amerika membutuhkan proses terpanjang dan termahal dibandingkan pengalaman saya mengurus visa Schengen, Jepang, dan Korea Selatan. Meskipun terlihat rumit, bukan berarti visa Amerika tidak mungkin untuk didapatkan. Berikut ini akan saya tuliskan langkah-langkah untuk mengurus visa Amerika di Jepang.
1. Memilih visa jenis apa yang kamu butuhkan
Pertama, kamu harus tahu visa jenis apa yang kamu butuhkan. Ada tiga tipe visa yang bisa kita apply, yaitu: visa non-immigrant, visa immigrant, dan visa fiance(e). Kali ini saya akan mendaftar visa non-immigrant kelas B1 karena saya hanya tinggal disana sekitar 1-2 minggu saja dan tidak berencana untuk menetap dalam jangka waktu lama.
2. Membuat akun di website Kedutaan Besar Amerika
Langkah selanjutnya untuk mengurus visa Amerika adalah dengan membuat akun pribadi masing-masing individu, karena nanti untuk membuat appointment untuk wawancara harus melewati akun ini.
3. Mengisi form aplikasi visa non-immigrant (DS-160)
Berikutnya yaitu mengisi form aplikasi visa non-immigrant atau form DS-160, yang merupakan salah satu syarat penting untuk mendaftar visa Amerika. Sebelum memulai mengisi form DS-160, kamu akan diminta untuk menentukan di kota mana kamu ingin mengajukan visa. Di Jepang sendiri ada beberapa consulate general Amerika antara lain di Tokyo dan Osaka. Selain itu pastikan kamu sudah memiliki softcopy pas foto berwarna dengan background putih tanpa kaca mata yang diambil dalam jangka waktu 6 bulan terakhir. Point-point yang harus diisi di form DS-160 ini meliputi: informasi personal, alamat dan nomor telp, paspor, rencana perjalanan di US, teman perjalanan, pengalaman perjalanan ke Amerika, kontak selama di Amerika, apakah memiliki keluarga di Amerika, serta pengalaman kerja dan pendidikan. Di akhir pengisian informasi tersebut, kamu akan diminta untuk mengupload foto dengan ketentuan yang saya sebutkan di atas.
Dan saat sudah selesai mengisi form DS-160, kamu akan mendapatkan bukti pengisian form DS-160 seperti di bawah ini:
4. Membayar biaya pengajuan visa
Setelah semua informasi di atas disubmit, kamu akan diminta untuk melalukan pembayaran pengajuan visa sebesar USD 160, yang mana kurs waktu itu setara dengan ¥18.400, atau kalau di rupiahkan lebih dari 2 juta rupiah. Pembayaran bisa dilakukan melalui bank transfer atau dengan menggunakan kartu kredit. Saya kemarin memakai kartu kredit karena lebih praktis dibandingkan harus transfer melalui bank. Setelah melakukan pembayaran, kamu akan mendapatkan 12 digit angka yang harus kamu simpan baik-baik karena 12 digit angka ini nantinya akan dibutuhkan untuk membuat jadwal wawancara. Satu hal lagi, bahwa biaya pendaftaran visa ini adalah non-refundable, yang artinya bahwa meskipun nanti visamu ditolak, uang pendaftaran ini tidak akan dikembalikan.
5. Membuat jadwal wawancara online
Setelah melakukan pembayaran, maka kamu akan bisa membuat jadwal untuk wawancara. Hal yang perlu diingat adalah, wawancara paling cepat bisa dijadwalkan dua hari setelah pembayaran dan aplikasi DS-160 disubmit secara online. Berikut ini merupakan contoh appointment letter milik saya.
6. Melengkapi dokumen yang harus dibawa pada saat wawancara
Pada saat wawancara kamu harus membawa beberapa dokumen, yang mana ada dokumen yang memang wajib untuk dibawa, dan ada juga dokumen yang hanya digunakan sebagai penunjang agar visa kamu diterima.
Berikut ini adalah dokumen wajib yang harus dibawa:
a. Passport
b. Pas foto seperti yang diupload untuk form DS-160 ukuran 5 x 5 cm.
c. Bukti pengisian form DS-160 berbarcode
d. Bukti pembuatan jadwal wawancara berbarcode
Sedangkan dokumen-dokumen pendukung antara lain:
a. Invitation letter dari pihak US, di sini saya menggunakan invitation letter yang diberikan oleh pihak penyelenggara conference.
b. Karena saya bukan warga negara Jepang, maka saya harus membawa fotocopy residence card dua sisi.
c. Bukti aktif mahasiswa, syarat ini seperti waktu dulu mengajukan visa Korea, yang mana enrollment letter ini bisa dengan mudah didapatkan di certificate issuing machine yang ada di kampus.
d. Bukti booking hotel, hanya sebagai wacana kira-kira berapa lama kita mau tinggal di Amerika. Perlu diperhatikan bahwa sebelum positif mendapatkan visa Amerika, JANGAN beli tiket pesawat dulu. Hal ini juga sudah ditulis dengan jelas di website Kedutaan Besar Amerika.
e. Curriculum vitae (CV), isi dari CV ini meliputi informasi personal, riwayat pendidikan, awards and membership, publikasi, serta riwayat perjalanan keluar negeri sebelumnya.
7. Wawancara di Kedutaan Besar atau di Konsulat Jenderal Amerika.
Pada hari wawancara, saya datang satu jam lebih awal dari jadwal wawancara saya. Saya menjadwalkan wawancara jam 8.45, dan saya sudah tiba di Konjen Amerika di Osaka sejak jam 7.45. Dan benar saja, ternyata sekitar jam 8.30 saya sudah diminta untuk memulai proses awal untuk memasuki gedung Konsulat Jendral Amerika (iya, jadi nunggunya tadi memang di luar gedung). Hal yang perlu diingat adalah, kamu cuma boleh membawa tas kecil berukuran maksimal 25 x 25 cm dan map plastik transparan berisi dokumen-dokumen di atas. Jadi usahakan jangan membawa tas ransel, laptop, maupun barang-barang elektronik lainnya (kalaupun memang harus membawa sebaiknya dititipkan di coin locker di stasiun sebelum berangkat ke kantor kedutaan). Screening pertama yaitu kamu akan diminta untuk me-nonaktifkan Hp, dan mengeluarkan semua makanan serta minuman, serta beberapa item lain jika kamu membawanya di dalam tas, termasuk parfum, pistol, pisau, korek api, dsb. Selanjutnya setelah masuk ke dalam gedung di lantai 1 depan pintu masuk, akan ada alat scanner mirip seperti yang ada di bandara. Kamu akan diberikan dua kotak, satu kotak untuk menaruh Hp dan alat elektronik yang kebetulan dibawa (saya waktu itu kebetulan membawa earphone), serta satu kotak lagi untuk menaruh tas dan map. Barang-barang tersebut kemudian akan di scan, dan saya pun diharuskan melewati scanner serupa pintu. Selanjutnya Hp saya disimpan oleh mereka, dan saya hanya boleh membawa tas dan map plastik saya. Setelah semua proses scan selesai, ada petugas yang meminta paspor saya dan bukti appointment. Setelah barcode yang ada di bukti appointment discan, kemudian saya diminta untuk naik ke lantai 3. Di lantai 3, saya menuju loket yang semua petugasnya adalah bule, dan di loket tersebut saya kembali menyerahkan map plastik saya hanya untuk discan barcode-nya, kemudian map tersebut dikembalikan lagi ke saya. Di sini saya hanya ditanya 'apakah ini pertama kalinya mendaftar visa Amerika?' Serta 'pergi ke Amerika dalam rangka apa?'
Berikutnya saya diminta untuk pindah ke loket sebelah untuk mengambil fingerprint saya. Pengambilan sidik jadi dimulai dari empat jari tangan kiri, 4 jari tangan kanan, kemudian 2 jempol berbarengan. Setelah itu saya diminta turun ke lantai 2 untuk wawancara.
Di lantai 2, kembali ada petugas dibalik loket yang akan mewawancarai saya. Jadi wawancaranya memang sambil berdiri, bukan duduk seperti wawancara untuk melamar pekerjaan. Pertama map saya kembali di minta, dan saya ditanya mau diwawancara dengan bahasa Jepang atau bahasa Inggris (dan tentu saja saya memilih bahasa inggris). Because the best part of applying US visa in Japan is, they speak English ! 💛 Karena jarang-jarang di Jepang saya bisa menggunakan bahasa Inggris kecuali saat di kampus. Sambil mewawancarai saya, interviewer sekaligus mengetik jawaban-jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada saya.
Pertanyaan-pertanyaannya cukup mendetail, kira-kira seperti ini: (ini yang saya ingat saja)
"So, how long you've been staying in Japan?"
"You're a PhD student right? what are you studying here?"
"So you will go to the US for a conference? Which conference?"
"You will give a presentation for the conference? Whats your research topic?"
"In which city your conference is? How long you will stay in the US?"
"Who will pay for your trip?"
"Do you have any companion for your travel to the US?"
Mungkin ada beberapa pertanyaan lain yang terlewat, tapi hanya itu yang bisa saya ingat. Hal lain yang saya ingat di sini, dua dokumen yang benar-benar dibaca dengan teliti oleh interviewer adalah invitation letter dan CV saya. Karena saya adalah member dari "Japan society for cell biology (JSCB)" serta "American society for cell biology (ASCB)", sehingga saya menuliskan ini di CV saya di bagian "Awards and membership", dan waktu melihat ini si interviewernya seperti langsung mengangguk-angguk (karena conference yang akan saya ikuti ini sendiri merupakan annual meeting dari ASCB). Bagian lain yang dilihat dari CV saya adalah riwayat perjalanan ke luar negeri. Di sini saya tulis negara-negara mana saja yang pernah saya kunjungi dan tahun berapa saya ke sana. Menurut saya, ini menjadi pertimbangan bagi mereka, karena jika kita sudah sering pergi keluar negeri dan tidak pernah menimbulkan masalah, maka mereka beranggapan nanti saat di US pun kita tidak akan membuat masalah (yhaa, walaupun ngga mesti juga yang belum pernah keluar negeri bakalan bikin masalah). Setelah melihat itu, interviewer langsung bilang "your visa is okay, and you will get it in one week". Alhamdulillah.....
Semua proses di dalam gedung Konjen US ini sangat cepat karena memang tidak terlalu banyak yang mengurus visa (mungkin karena orang Jepang sendiri sebenarnya tidak perlu visa untuk pergi ke US). Waktu saya keluar gedung dan mengaktifkan handphone saya, ternyata waktu baru menunjukkan pukul 8.45, jadi semua proses di atas kurang lebih hanya berlangsung selama 15 menit. Ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan dulu waktu saya mengurus visa schengen, meskipun keduanya sama-sama menggunakan sistem appointment. Visa saya akan dikirim ke alamat saya lewat pos, jadi saya tidak perlu kembali lagi ke Osaka untuk mengambilnya. Tidak seperti waktu mengurus visa Korea Selatan, di sini saya tidak perlu membeli amplop untuk pengiriman, mungkin karena biaya pengurusan visanya sendiri 4x lebih mahal dibandingkan dengan pengurusan visa Korea. Pengiriman ini bisa ditujukan ke alamat rumah atau alamat kantor, yang mana kamu bisa memilih serta mengisi alamat pengiriman secara online saat sedang mengisi form DS-160.
Beberapa saat setelah keluar dari gedung kedutaan besar, tiba-tiba mbak Ratih, teman saya yang sekarang sedang kuliah di Korea, mengirim pesan untuk menanyakan bagaimana saya mengurus visa Amerika ini (teman saya tahu kalau saya sedang mengurus visa karena melihat IG story saya makanya follow akun IG saya ya, @firlyrahmah). Setelah ngobrol beberapa saat, teman saya cerita katanya tahun lalu teman labnya sebanyak 20 orang ditolak pengajuan visa Amerika-nya padahal mereka juga mau ke Amerika untuk mengikuti conference, langsung saja saya jadi deg-degan lagi, takut kalau tiba-tiba mereka berubah pikiran dan saya tidak jadi mendapatkan visa. Duuhh.. 😫 *maafin, saya orangnya memang suka parno-an*
Saya mengurus visa hari Selasa, dan setelah melewati 3 hari dengan penuh keputus-asaan, akhirnya pada hari Jumat pagi saya mendapatkan email dan sms konfirmasi bahwa paspor saya sudah dikirim dari kedutaan besar Amerika yang di Tokyo pada hari Kamis, dan dijadwalkan untuk dikirim ke alamat saya pada hari Jumat. Berikut ini kira-kira email notifikasi yang dikirim ke saya:
Ternyata saya mendapatkan visa multiple entries yang berlaku untuk 5 tahun. Alhamdulillah..... Daaaann seperti inilah bentuk visa Amerika saya:
That's it. Memang prosesnya cukup panjang, tapi ternyata mengurus visa Amerika tidak serumit yang dibayangkan, kok. Dan saya yakin, jika kamu sudah pernah melewati proses panjang mendaftar visa Amerika, maka ke depannya saat mengurus visa negara lain, it will be like a piece of cake. Semoga tulisan ini bermanfaat.. :) Kalau ada yang mau ditanyakan silahkan tulis di kolom komentar, ya !
Salam,
Firli