Thursday, July 13, 2017

Suka duka menjadi mahasiswa di Jepang

"Why do you go away? So that you can come back. So that you can see the place you came from with new eyes and extra colors. And the people there see you differently, too. Coming back to where you started is not the same as never leaving." - Terry Pratchett

Di sini aku tidak akan cerita tentang bagaimana akhirnya atau alasan apa yang menyebabkan aku mengambil S3 di Jepang, tapi aku akan bercerita tentang bagaimana suka dan duka nya menjadi mahasiswa S3 di negara Jepang. Well, anggap saja ini sebagai pertimbangan bagi kalian yang sedang berada di persimpangan antara ingin lanjut kuliah di Jepang tapi masih ragu untuk melangkah lebih jauh.

Aku di Jepang tinggal di Kanazawa, sebuah kota di prefektur Ishikawa. Di sini alhamdulillah jumlah mahasiswa Indonesia cukup banyak. Jadi terkait kangen untuk bisa ngerumpi dengan bahasa sendiri tidak pernah aku rasakan selama hampir 2 tahun tinggal di sini. Dan karena jumlah orang Indonesia di sini itu banyak sekali, kami sering mengadakan acara yang sebenarnya intinya adalah kumpul-kumpul dan makan-makan. Di acara-acara itu seringkali banyak disediakan makanan-makanan khas Indonesia, jadi alhamdulillah selama di Jepang aku tetap sering makan batagor atau gado-gado.

Jurusanku adalah Biologi, tapi sejak jaman S1 penelitianku adalah terkait Biologi molekuler dari kanker (makanya aku sering bingung kalo ditanya soal tumbuhan atau sistematika hewan walaupun jurusanku Biologi, wkwk). Aku bersyukur banget di Jepang aku juga belajar tentang kanker, lebih spesifiknya berusaha untuk mencari obat untuk menyembuhkan kanker (aamiin). Oleh karena itu, aktivitas utamaku di Jepang adalah melakukan penelitian di laboratorium, which is yang namanya penelitian di lab basah gini kadang suka ngga pandang hari, jadi ya harus legowo aja kalo Sabtu-Minggu juga tetap harus ke kampus. Lalu masalah jam aktif di lab, di sini biasanya mahasiswa lab basah seperti aku ini dituntut untuk datang sebelum jam 9.30 pagi, dan pulangnya bebas (tapi seringnya malam di atas jam 8). Walaupun semisal saat di lab kerjaan sudah beres jam 3, tapi pulangnya tetep aja malam. Kenapa? karena sungkan sama Prof. yang pulangnya juga selalu malam.

Di Jepang itu banyak liburnya (untuk anak-anak S1). Ada summer vacation (Agustus-September), spring vacation (Februari-Maret), winter vacation, dll. Tapii.. bagi mahasiswa postgraduate (S2 dan S3), liburnya biasanya mengikuti libur official pegawai di kampus. Contohnya, saat summer vacation yang mana anak S1 dapat libur sebulan lebih, aku cuma dapat libur 3 hari. Dan terkait ijin untuk boleh pulang ke Indonesia, aku dibolehin pulang setahun sekali selama 2 minggu. Kadang suka envy juga sama teman yang dibolehin pulang sebulan lebih, tp ya mau gimana lagi, kalau kerjanya di lab basah gini kelamaan pulang bisa ngga kelar-kelar risetnya.

Kalau ditanya hal yang paling berat selama tinggal di Jepang apa? Jawabannya klasik banget. Kangen sama keluarga. Iya. Apalagi kalau lagi stres hasil penelitian ngga bagus, bawaannya tuh pengen ada yang ngepukpuk-in sambil makan bakso. Tapi yhaa mau gimana lagi, emang udah konsekuensinya kuliah jauh dari rumah ya gini ini..

Studi di luar negeri memang berat, tapi ada satu hal yang tidak akan kalian dapatkan kecuali dengan studi di luar negeri. Hal yang tidak akan kalian dapatkan di bangku kuliah. Ya. Yaitu kesempatan untuk belajar kebudayaan negara lain. Tentang bagaimana kalian berusaha beradaptasi dengan lingkungan sekitar, agar kalian diterima, agar kalian mengerti bahwasanya dunia dan manusia yang hidup di atasnya itu sangat beragam sifat dan karakternya. Lambat laun kalian akan sadar bahwasanya keputusan untuk melanjutkan studi ke luar negeri adalah pilihan yang tepat. Jadi bagi kalian yang masih ragu-ragu, segera singkirkan keragu-raguan itu. The world is waiting for you..

"Merantaulah.. orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hiduplah di negeri orang..
Merantaulah.. maka akan kau dapatkan pengganti kerabat dan kawan..
Berlelah-lelahlah, karena manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.."
-Imam Syafii-

Salam manis dari sebuah senja di kota kecil yang teramat cantik.

Kanazawa, 13 Juli 2017
Firli

No comments:

Post a Comment